Dahulu Desa Cokrokembang merupakan wilayah dengan 2 desa Wonopolo dan Prancak yang dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Mbah Kerin, karena suatu sebab warga menginginkan dua wilayah itu menjadi satu dengan nama Cokrokembang. Nama itu di ambil karena di Sini orang yang mempunyai senjatanya Kresno yang sangat terkenal yaitu bernama senjata Cokro.
Dan di Wilayah yang sekarang dusun Kwangen terdapat bunga kanthil yang baunya sangat menyengat pada waktu malam hari Oleh karena mbah kerih sebagai pemimpin Desa itu memberikan nama dengan nama Cokrokembang Adapun kelurahannya terletak di Dukuh Kutukan.
Untuk mewujudkan keinginan itu masyarakat Desa Cokrokembnang dengan dipipimpin mbah Kerin menata wilayah Desa ini menjadi 3 Dusun yaitu dusun Barak, Dusun Kwangen dan Dusun Cerbon yang masing – masing di kepalai oleh seorang kamituwo mereka diambilkan dariorang-orang yang mempunyai kemampuan lebih diwilayahnya sehingga pemerintahan dapat berjalan dengan lancar pada waktu itu.
Seiring dengan berjalannya Reformasi Desa Cokrokembang merombak tata kewilayahan dengan pemekaran menjadi 4 wilayah Dusun, dengan pertimbangan bahwa wilayah dusun Kwangen terlalu luas sehingga jalannya pemerintahan tidak efektif. Tahun 2002 Dusdun Kwangen akhirnya berhasil dipecah menjadi 2 wilayah yaitu Wilayah Dusun Kwangen dan Dusun Prancak. Sehingga desa Cokrokembang mulai tahun 2002 mempunyai 4 Dusun yaitu Dusun Barak, Dusun Cerbon, Dusun Prancak, dan Dusun Kwangen.